Bebagi Tak Akan Rugi

Secara kasat mata berbagi adalah memberikan sebagian yang kita miliki kepada orang atau pihak lain dan otomatis akan mengurangi apa yang kita miliki. Berkurangnya apa yang kita miliki berarti bisa diartikan kita mengalami kerugian. Namun bila kita melihat hakikat yang sebenarnya, berbagi itu pada hakikatnya tak pernah rugi. Kita bisa mengkaji beberapa contoh :
1. Berbagi makanan dan harta.

Baik itu membagikan makanan yang kita miliki secara langsung maupun mentraktir teman sebenarnya tidak pernah akan merugi. Karena pada dasarnya apa yg kita bagikan untuk orang lain itu adalah milik atau rezeki mereka sendiri yang kebetulan lewat tangan kita. Setiap orang sudah ada rezekinya sendiri-sendiri. Walau uang kita mungkin akan berkurang pada saat mentraktir, namun percayalah pasti akan ada gantinya. Bersedekah atau berinfak pada dasarnya juga tidak mengurangi uang kita miliki, bahkan nilainya akan lebih dan pahalanya akan terus mengalir walaupun kita sudah meninggal dunia.
2. Berbagi Ilmu
Ilmu yang dibagikan bukannya mengurangi ilmu yang kita miliki tapi malah akan menambah penguasaan kita akan ilmu yang dibagikan. Apalagi ilmu yang dibagikan ilmu adalah ilmu yang bermanfaat, maka pahalanya tetap akan mengalir walau jasad kita sudah berkalang tanah. Sharing informasi di Kompasiana adalah salah satu wadah untuk saling membagi ilmu dan saling memperkaya antar kompasianer. Saya kira belum ada yang merasa merugi informasi yang dibagikan pada pihak lain.
3. Berbagi rasa
Membagi rasa yang kita miliki akan terasa indah apalagi yg dibagikan itu adalah rasa cinta. Rasa bahagia ternyata cepat menular. Menceritakan apa yang kita rasakan pada orang lain akan akan memberikan perasaan lega dan mengurangi ketegangan akibat perasaan itu. Namun ada baiknya bila ingin membagi rasa, sebaiknya bukan dengan lawan jenis yang bukan pasangan resmi. Dikhawatirkan berbagi rasa yang dilakukan bisa berakhir dengan berbagi raga :-)
4. Berbagi suami
Hehe… ini yang agak spesial. Sepertinya ibu-ibu dan tidak akan setuju. Tapi apakah seorang istri akan merugi bila membagi suaminya dengan wanita lain ? Bukankah pekerjaan dan tugas sebagai istri akan lebih ringan bila tugas melayani suami dibagi dengan orang lain ? Apalagi kalau punya suami yang ‘bandel’ dan banyak ‘mau’nya :-).. Tapi mungkin akan rugi dalam hal perasaan, perhatian, dan cinta serta ‘uang belanja’.
Publish from mobile Kompasiana
(Semoga terkirim)